Pendekatan Mahija untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan pejuang daur ulang bertumpu pada salah satu pilar penting, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja. Dalam aktivitas sehari-hari, pekerja daur ulang kerap bekerja dalam lingkungan yang buruk, menghadapi risiko paparan berbagai masalah kesehatan serta memiliki akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan dan perlindungan dasar lainnya.

Masalah kesehatan yang dihadapi para pejuang daur ulang disebabkan oleh jam kerja yang tidak menentu, serta minimnya higienitas dan penggunaan alat pelindung diri. Untuk itulah, Mahija berinisiatif menjalankan program reguler yang dinamakan Semangat Sehat Mahija (SSM), yang memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada para pejuang daur ulang.
Dalam program yang telah berjalan sejak tahun 2022 ini, para pekerja sampah di Collection Center, Collection Partner maupun individu mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Pada tahun 2024 saja, tercatat sebanyak 5.016 orang pekerja sampah telah mengikuti pemeriksaan kesehatan fisik.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, Mahija menemukan bantuan masalah kesehatan yang dialami para pejuang daur ulang adalah hipertensi, sakit kepala kronis, dan nyeri otot. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga medis yang berasal dari berbagai institusi kesehatan, para para pejuang daur ulang kemudian menerima obat dan suplemen pendukung untuk membantu meringankan keluhan mereka.
Namun, pemeriksaan kesehatan terhadap pejuang daur ulang dilakukan tidak hanya untuk fisik, tetapi juga mencakup aspek kesehatan mental. Melalui interaksi rutin Mahija dengan para pejuang daur ulang dalam berbagai program, terungkap bahwa selain pemenuhan kebutuhan ekonomi dan ketidakpastian pendapatan sehari-hari, masalah keluarga dan rumah tangga kerap membebani pikiran yang mempengaruhi kondisi mental mereka.

Hal ini senada dengan berbagai riset dan data yang diterbitkan selama dekade terakhir. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang kuat antara stres ekonomi dan masalah kesehatan mental, dengan ketidakpastian finansial dan ketidakstabilan pekerjaan diidentifikasi sebagai faktor utama yang berkontribusi. Misalnya, menurut laporan Bank Dunia (2023), lebih dari 50% pekerja di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah berada dalam kondisi pekerjaan yang tidak stabil, dimana kondisi ini berkorelasi kuat dengan tingginya tingkat stres ekonomi dan masalah kesehatan mental.
Untuk itu, sebagai upaya membantu para pejuang daur ulang, Mahija bekerjasama dengan salah satu penyedia layanan kesehatan mental untuk mengadakan skrining dan konseling. Pada bulan Februari hingga Agustus tahun 2024, Mahija melakukan skrining kesehatan mental untuk 3.820 orang pejuang daur ulang di 11 lokasi SSM yang meliputi: Kelapa Gading, Jatinegara, Pesanggrahan, Tigaraksa, Cengkareng, Bantar Gebang, Legok, Bandengan, Parigi, dan Sunter.
Berdasarkan hasil skrining tersebut, ditemukan bahwa masalah depresi merupakan kondisi yang paling banyak dialami, diikuti dengan gejala kecemasan dan tekanan psikologis. Sebagai tindak lanjut, Mahija memberikan rujukan kepada agar para pekerja daur ulang dapat mengikuti konseling dengan psikolog untuk membantu meringankan beban mental mereka.
Dari total peserta, sebanyak 8% dirujuk menemui psikolog untuk mengikuti sesi konseling. Pada saat itu, 368 orang pekerja daur ulang mengikuti sesi konseling sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan terbuka dan interaktif. Diharapkan, pemeriksaan kesehatan fisik dan mental ini akan menjadi dukungan berarti bagi produktivitas serta semangat mereka dalam bekerja.
Bertepatan dengan peringatan momen World Mental Health Day yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober, Mahija menegaskan komitmen untuk terus mendukung pemeliharaan kesehatan para pejuang daur ulang, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja sampah dalam rantai pasok daur ulang.
© MAHIJA PARAHITA NUSANTARA
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.